TAFSIR
PERJANJIAN LAMA II
MARZMUR 1:1-6
Terjemahan
BIS
Jalan
orang benar dan jalan orang fasik
1. Berbahagialah
orang yang tidak berjalan
menurut nasehat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
menurut nasehat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2. tetapi
yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang
dan yang merenungkan Taurat itu siang
dan
malam.
3. Ia
seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada
yang menghasilkan buahnya pada
musimnya
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
4. Bukan
demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
5. Sebab
itu orang fasik tidak akan tahan
dalam penghakiman,
begitu pula orang berdosa
dalam penghakiman,
begitu pula orang berdosa
dalam
perkumpulan orang benar;
6. Sebab
TUHAN mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
A.
PENDAHULUAN
Kitab Mazmur merupakan kitab yang
paling banyak pasalnya dalam Alkitab. Kitab ini ditulis oleh seorang raja yang
terkenal dalam dalam sejarah Alkitab. Dia adalah raja Daud, raja kedua yang
memerintah Israel setelah raja Saul. Kitab ini merupakan kitab yang berisi
pengalaman-pengalaman Daud semasa hidupnya. Dimana dalam masa-masa hidupnya
sebelum dan setelah ia menjadi raja, ia menghadapi banyak sekali masalah dan
pergumulan hidup. Tetapi dalam menghadapi masalah dan pergumulan hidup itu raja
Daud tetap mengandalkan Tuhan dan terus berharap akan pertolongan Tuhan. Sebab
raja Daud adalah raja yang hidup benar di mata Tuhan dimana ia percaya dan
setia akan janji-janji Tuhan dan selalu hidup benar dihadapan Tuhan. Sekalipun
ia pernah jatuh dalam dosa, tetapi kemudian ia bertobat. Pengharapan Daud
kepada Tuhan begitu kuat ditulis dalam kitab ini. Itulah sebabnya Daud terkenal
sebagai raja yang berpengharapan teguh kepada Tuhan. Dalam surat yang ditulis
rasul Paulus tepatnya di I Korintus 13:13 mengatakan: “Demikianlah tinggal ketiga hal
ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya
ialah kasih” Dalam pengertiannya mengingatkan kepada bahwa ada 3 tokoh
besar yang terkenal dalam Alkitab yaitu pertama Abraham. Abraham
terkenal karena imannya kepada Tuhan yang bersedia meninggalkan tempat asalnya
pergi ke tempat yang tidak ia ketahui sama sekali, dan ia mengikuti kehendak
Tuhan tanpa ragu sebagai buktinya ia bersedia mengorbankan anaknya yang sulung
satu-satunya yaitu Ishak, tetapi karena Tuhan melihat imannya maka Tuhan
menggantikan anaknya dengan lembu. Kedua Daud, Daud terkenal
karena pengharapannya yang besar kepada Tuhan. Selama hidup Daud dari sejak
kecil bahkan setelah ia menjadi raja ia mendapatkan begitu banyak masalah dan
pergumulan hidup. Bayangkan bukan hanya orang yang tidak mempunyai hubungan
dengan dia, yang memusuhinya, tetapi anak kandungnya sendiripun pernah
memberontak dan memusuhi Daud. Akan tetapi Daud tetap menaruh pengharapannya
kepada Tuhan. Karena ia yakin Tuhan pasti membela dan menolong.itulah sebabnya
maka dalam kitabnya banyaknya sekali nyayian-nyanyian, sehingga kita mazmur
juga terkenal dengan kitab nyanyian. Ketiga Yesus Kristus, Dia
terkenal karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, sampai Ia rela mati
berkorban demi menebus dosa umat manusia. Itulah sebabnya dalam silsilah Tuhan
Yesus selalu dikatakan “Inilah silsilah Yesus Kristu, anak Daud,
anak Abraham”. Hal ini mengingatkan kepada kita bukan hanya menekan
bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar anak manusia yang lahir dari seorang
perawan Maria, dan mempunyai garis keturunan yang jelas.tetapi juga
mengingatkan kepada kita bahwa diantara iman, pengharapan dan kasih, kasihlah
yang terbesar, Yesuslah yang terbesar.
Jadi, kembali ke pokok pembahasan
bahwa Daud terkenal karena pengharapannya yang teguh kepada Tuhan. Daud yakin
sekali bahwa orang yang hidup benar, orang yang suka merenungkan Firman Tuhan
dan melakukan Firman Tuhan akan mendapatkan kebahagiaan dan hidupnya akan
berhasil dan beruntung. Itulah sebabnya dalam pasal pertama dari kitab Mazmur
yang ditulisnya ia membandingkan kehidupan orang yang hidupnya benar dengan
kehidupan orang yang hidupnya fasik (tidak benar). Daud yakin sekali, bahwa
orang benar akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya
pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya
berhasil”.
Pertanyaannya
:
1. Siapakah
orang benar itu?
2. Siapakah
orang fasik, berdosa dan pencemooh itu?
3. Bagaimanakah
perbedaan hidup orang benar dengan orang fasik pada akhir
hidupnya?
Jawaban
ke-3 pertanyaan tersebut akan dijelaskan dalam tafsiran berikut ini.
B.
TAFSIRAN
Ayat
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang
tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh,
Kata berbahagialah dalam terjemahan KJV
adalah happiness yang mengandung pengertian lebih dalam yaitu orang
yang senang, gembira, sukacita. Bahagia disini bukan karena orang tersebut
mempunyai uang banyak, harta banyak, rumah mewah, wajah tampan/cantik atau
punya segalanya tidak.bahagia disini menyatakan bahwa seseorang bahagia tidak
ditentukan oleh keadaan yang dari luar atau yang bersifat lahiriah, tetapi
bahagia yang timbul dari dalam hati yang hidup benar, tulus dan setia kepada
Tuhan, yang tidak mau kompromi dengan dosa. Itulah sebabnya dikatakan dalam
kalimat selanjutnya mengatakan yang tidak berjalan menurut nasehat orang
fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh. Arti orang yang bahagia adalah orang yang tidak mau
kompromi dengan dosa. Berani menolak setiap tawaran atau godaan yang bisa
membuat diri kita berdosa. Itulah yang pertama yang membuat
seseorang bahagia. Karena ketika seseorang berani menolak dosa, itu berarti ia
mau sungguh-sungguh melakukan yang benar. Ketika ia melakukan yang benar, maka
Roh Kudus akan terus memenuhi,mengalir dalam hati orang tersebut, sehingga ia
merasa senang, sukacita , gembira itulah orang yang berbahagia.
Pemazmur membandingkan pikiran, mulut dan hati serta
perbuatan orang benar dengan pikiran, mulut dan hati serta perbuatan orang
fasik, berdosa dan pencemooh.kalau pikiran,mulut, hati dan perbuatan orang
benar senantiasa memikirkan yang benar, mengucapkan yang benar, dan dalam
hatinya ada kebenaran yaitu Firman Tuhan yang adalah kebenaran sehingga ia
senantiasa melakukan hal-hal yang benar pula. Sementara orang fasik, berdosa
dan pencemooh melakukan yang sebaliknya.
Kata
:
Ungodly
yang
berarti orang fasik (moral yang salah atau orang yang tidak bermoral dalam
tindakan atau perbuatan)
Sinners yan artinya orang
berdosa (kriminal atau pelanggar hukum)
Scornful
artinya
penuh kebencian (orang yang penuh kebencian yang senang mengatakan hal-hal yang
tidak benar, atau mulut yang sering menyakitkan hati orang lain, mencaci maki
dan sebagainya)
Ayat
2. tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu
siang dan malam.
Yang
kedua, yang membuat seseorang bahagia/happiness adalah
orang yang suka merenungkan Firman Tuhan dan yang suka melakukan Firman Tuhan.
Kata kesukaan berarti kesenangan artinya sesuatu yang disenangi pasti dilakukan sesering
mungkin, setiap saat tanpa bosan, sedangkan kata merenungkan bukan hanya
berarti membaca firman Tuhan begitu saja, tetapi lebih dalam lagi yaitu
menghayati, menghidupi friman yang
dibaca itu dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang membuat seseorang bahagia.
Makanya Tuhan Yesus berkata ”yang berbahagia ialah mereka yang memelihara
firman dalam hatinya”. Jadi menurut pemazmur yang berbahagia adalah
orang yang suka akan firman Tuhan dan yang hidup benar sesuai dengan Firman
Tuhan. Harta benar, uang ataupun jabatan dan lain sebagainya tidak bisa
menjamin hidup seseorang bahagia. Yang menjamin hidup kita bahagia adalah
Firman Tuhan.
Ayat
3. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya
pada
musimnya
dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Pemazmur membandingkan atau menggambarkan kehidupan
orang benar adalah seperti pohon yang tumbuh subur dipinggir sungai yang selalu
mendapatkan air atau nutrisi untuk pertumbuhannya, sehingga pohon itu bisa
berbuah-buah dengan baik. Artinya kehidupan orang percaya bisa bertumbuh dengan
benar, bila ia berada di tempat yang benar, dalam artian ia tidak hidup menurut
nasihat orang fasik, tidak berjalan dijalan orang berdosa dan tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh. Bila kita hidup diantara mereka maka kita tidak akan
bertumbuh dengan benar dalam rohani. Sebaliknya hidup rohani kita akan kerdil
dan lama-lamaan akan layu dan akhirnya mati tidak dapat menghasilkan apa-apa.
Sebaliknya lagi bila kita berada di tempat yang benar, senantiasa mendapatkan
makanan rohani yang benar, seperti pohon senantiasa menyerap air yang bersih
dari sungai, artinya hati kita pikiran kita, jiwa kita harus selalu diisi
/dipenuhi dengan Firman Tuhan yang adalah makan rohani dan air hidup bagi
rohani kita, sehingga kita senantiasa bertumbuh dengan subur, menghasilkan
buah-buah. Artinya melakukan perbuatan-perbuatan yang benar sehingga apa saja
yang kita lakukan berhasil dan beruntung (band Yosua 1:8)
Ayat 4. Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Ayat
5. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang
berdosa dalam perkumpulan orang benar;
Pemazmur menggambarkan lagi kehidupan
orang fasik, seperti sekam. Kata chaff atau sekam artinya sesuatu
yang tidak berisi atau ringan, tiada berguna, akan ditiup angin kemana-mana
tiada pengharapan atau tiada berguna. Seperti itulah orang fasik dan orang
berdosa, ketika masa penampian maka mereka tidak akan tahan, mereka akan terpisah dari orang
yang berisi Firman Tuhan. Orang fasik akan dipisahkan dari orang benar.orang
fasik tiada artinya dihadapan Tuhan, masanya bagi orang fasik adalah
kebinasaan. Sedangkan bagi orang benar adalah kehidupan kekal penuh
kebahagiaan.
Ayat
6. Sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju
kebinasaan.
Pasal 1 dari kitab Mazmur ditutup dengan kalimat
“Sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju
kebinasaan”. Tuhan Maha Tahu, mana yang benar dan salah. Manusia bisa
salah menentukan hukuman, karena hokum bisa dibeli atau diputar balikan.yang
benar bisa saja disalahkan sementara yang salah bisa saja dibenarkan. Tetapi
dimata Tuhan yang benar akan tetap benar yang salah tetaplah salah dan pasti
masing-masing mendapatkan upah atau ganjaran yang sesuai. Upah atau ganjaran
orang benar adalah hidup bahagia, kekal dalam Kerajaan Sorga, sementara upah
atau ganjaran orang fasik, orang berdosa, orang pencemooh adalah kebinasaan
dalam neraka.
Jadi jawaban pertanyaan di atas tadi adalah:
1. Orang
benar adalah orang yang berani berkata tidak kepada dosa, tidak menerima
nasihat orang fasik tidak berjalan dijalan hidup orang berdosa, tidak bergaul
dengan pencemooh. Dan sebaliknya suka akan Firman Tuhan, senang menerima
nesihat Firman Tuhan suka duduk merenungkan FIrman Tuhan, suka berjalan
melakukan Firman Tuhan, hidup sesuai dengan Firman Tuhan.
2. Orang
fasik, berdosa dan pencemooh adalah orang
yang hidup menurut keinginan dagingnya, orang yang hidup melanggar
hukum-hukum Allah, orang yang senantiasa
berpikir, berkat dan berbuat menyimpang dari Firman Allah.
3. Akhir
hidup orang benar adalah kebahagiaan kekal dalam sorga, sebaliknya akhir hidup
orang fasik, orang berdosa, orang pencemooh adalah penderitaan dalam kebinasaan
di neraka.
C.
KESIMPULAN
Dari penafsiran di atas dapat
ditari kesimpulan bahwa: jalan hidup orang benar dan orang fasik itu bertolak
belakang. Orang benar senantiasa berpikir, berkata dan berbuat yang benar
sesuai dengan Firman Tuhan. Sebaliknya orang fasik berpikir, berkata dan
berbuat yang tidak benar, yang menyimpang dari Firman Tuhan. Orang benar
sempurna dalam berbuat benar, artinya dalam keadaan duduk, berdiri, berjalandan
dalam keadaan apapun senantiasa dan selalu berada di tempat yang benar
melakukan yang benar. Sementara orang fasik, berdosa, dan pencemooh sempurna
dalam kefasikan, sempurna dalam keberdosaan karena dimana mereka berada dalam
keadaan berbaring, duduk, berdiri atau berjalan, kemanapun dan di manapun
senantiasa melakukan yang tidak benar.
D.
APLIKASI
Pilihan ada ditangan kita sekarang,
mau pilih dan melalui jalan hidup orang benar atau jalan hidup orang
fasik/berdosa?? Ingat pilihan kita menentukan akhir hidup kita nantinya. Tuhan
tidak pernah memaksa kita berjalan di jalan-Nya. Tetapi Tuhan memberikan
kebebasan kepada kita untuk memilih.
Hitam atau putih, tidak ada abu-abu, yang ada hanya warna yang bermacam-macam. Tetapi dalam hal memilih
hanya ada dua hidup sebagai orang benar atau hidup sebagai orang fasik? Ikut
jalan dunia ini/jalan setan atau ikut jalan Tuhan. Perhatikan langkah hidup
kita saat ini. Perhatikan hasil akhir dari persamaan di bawah ini:
ORANG
BENAR DOSA NO+FIRMAN TUHAN YES= BAHAGIA
(SORGA)
ORANG FASIK DOSA YESS+ FIRMAN TUHAN NO = MENDERITA
(NERAKA)