Welcome to my Blog Aliyono Dicaprio

Jumat, 27 April 2012

Jalan Orang Benar & Orang Fasik

TAFSIR PERJANJIAN LAMA II
MARZMUR  1:1-6

Terjemahan BIS
Jalan orang benar dan jalan orang fasik
1.      Berbahagialah orang yang tidak berjalan 
      menurut nasehat orang fasik, 
      yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, 
     dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2.      tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, 
     dan yang merenungkan Taurat itu siang
      dan malam.
3.      Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air,
      yang menghasilkan buahnya pada
      musimnya dan yang tidak layu daunnya; 
      apa saja yang diperbuatnya berhasil.
4.      Bukan demikian orang fasik: 
      mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
5.      Sebab itu orang fasik tidak akan tahan 
     dalam penghakiman, 
      begitu pula orang berdosa
      dalam perkumpulan orang benar;
6.      Sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,
      tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.


A.       PENDAHULUAN
Kitab Mazmur merupakan kitab yang paling banyak pasalnya dalam Alkitab. Kitab ini ditulis oleh seorang raja yang terkenal dalam dalam sejarah Alkitab. Dia adalah raja Daud, raja kedua yang memerintah Israel setelah raja Saul. Kitab ini merupakan kitab yang berisi pengalaman-pengalaman Daud semasa hidupnya. Dimana dalam masa-masa hidupnya sebelum dan setelah ia menjadi raja, ia menghadapi banyak sekali masalah dan pergumulan hidup. Tetapi dalam menghadapi masalah dan pergumulan hidup itu raja Daud tetap mengandalkan Tuhan dan terus berharap akan pertolongan Tuhan. Sebab raja Daud adalah raja yang hidup benar di mata Tuhan dimana ia percaya dan setia akan janji-janji Tuhan dan selalu hidup benar dihadapan Tuhan. Sekalipun ia pernah jatuh dalam dosa, tetapi kemudian ia bertobat. Pengharapan Daud kepada Tuhan begitu kuat ditulis dalam kitab ini. Itulah sebabnya Daud terkenal sebagai raja yang berpengharapan teguh kepada Tuhan. Dalam surat yang ditulis rasul Paulus tepatnya di I Korintus 13:13 mengatakan: “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih” Dalam pengertiannya mengingatkan kepada bahwa ada 3 tokoh besar yang terkenal dalam Alkitab yaitu pertama Abraham. Abraham terkenal karena imannya kepada Tuhan yang bersedia meninggalkan tempat asalnya pergi ke tempat yang tidak ia ketahui sama sekali, dan ia mengikuti kehendak Tuhan tanpa ragu sebagai buktinya ia bersedia mengorbankan anaknya yang sulung satu-satunya yaitu Ishak, tetapi karena Tuhan melihat imannya maka Tuhan menggantikan anaknya dengan lembu. Kedua Daud, Daud terkenal karena pengharapannya yang besar kepada Tuhan. Selama hidup Daud dari sejak kecil bahkan setelah ia menjadi raja ia mendapatkan begitu banyak masalah dan pergumulan hidup. Bayangkan bukan hanya orang yang tidak mempunyai hubungan dengan dia, yang memusuhinya, tetapi anak kandungnya sendiripun pernah memberontak dan memusuhi Daud. Akan tetapi Daud tetap menaruh pengharapannya kepada Tuhan. Karena ia yakin Tuhan pasti membela dan menolong.itulah sebabnya maka dalam kitabnya banyaknya sekali nyayian-nyanyian, sehingga kita mazmur juga terkenal dengan kitab nyanyian. Ketiga Yesus Kristus, Dia terkenal karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, sampai Ia rela mati berkorban demi menebus dosa umat manusia. Itulah sebabnya dalam silsilah Tuhan Yesus selalu dikatakan “Inilah silsilah Yesus Kristu, anak Daud, anak Abraham”. Hal ini mengingatkan kepada kita bukan hanya menekan bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar anak manusia yang lahir dari seorang perawan Maria, dan mempunyai garis keturunan yang jelas.tetapi juga mengingatkan kepada kita bahwa diantara iman, pengharapan dan kasih, kasihlah yang terbesar, Yesuslah yang terbesar.
Jadi, kembali ke pokok pembahasan bahwa Daud terkenal karena pengharapannya yang teguh kepada Tuhan. Daud yakin sekali bahwa orang yang hidup benar, orang yang suka merenungkan Firman Tuhan dan melakukan Firman Tuhan akan mendapatkan kebahagiaan dan hidupnya akan berhasil dan beruntung. Itulah sebabnya dalam pasal pertama dari kitab Mazmur yang ditulisnya ia membandingkan kehidupan orang yang hidupnya benar dengan kehidupan orang yang hidupnya fasik (tidak benar). Daud yakin sekali, bahwa orang benar akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil”.
Pertanyaannya :
1.      Siapakah orang benar itu?
2.      Siapakah orang fasik, berdosa dan pencemooh itu?
3.      Bagaimanakah perbedaan hidup orang benar dengan orang fasik pada akhir
hidupnya?
Jawaban ke-3 pertanyaan tersebut akan dijelaskan dalam tafsiran berikut ini.

B.       TAFSIRAN
Ayat 1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Kata berbahagialah dalam terjemahan KJV adalah happiness yang mengandung pengertian lebih dalam yaitu orang yang senang, gembira, sukacita. Bahagia disini bukan karena orang tersebut mempunyai uang banyak, harta banyak, rumah mewah, wajah tampan/cantik atau punya segalanya tidak.bahagia disini menyatakan bahwa seseorang bahagia tidak ditentukan oleh keadaan yang dari luar atau yang bersifat lahiriah, tetapi bahagia yang timbul dari dalam hati yang hidup benar, tulus dan setia kepada Tuhan, yang tidak mau kompromi dengan dosa. Itulah sebabnya dikatakan dalam kalimat selanjutnya mengatakan yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Arti orang yang bahagia adalah orang yang tidak mau kompromi dengan dosa. Berani menolak setiap tawaran atau godaan yang bisa membuat diri kita berdosa. Itulah yang pertama yang membuat seseorang bahagia. Karena ketika seseorang berani menolak dosa, itu berarti ia mau sungguh-sungguh melakukan yang benar. Ketika ia melakukan yang benar, maka Roh Kudus akan terus memenuhi,mengalir dalam hati orang tersebut, sehingga ia merasa senang, sukacita , gembira itulah orang yang berbahagia.
Pemazmur membandingkan pikiran, mulut dan hati serta perbuatan orang benar dengan pikiran, mulut dan hati serta perbuatan orang fasik, berdosa dan pencemooh.kalau pikiran,mulut, hati dan perbuatan orang benar senantiasa memikirkan yang benar, mengucapkan yang benar, dan dalam hatinya ada kebenaran yaitu Firman Tuhan yang adalah kebenaran sehingga ia senantiasa melakukan hal-hal yang benar pula. Sementara orang fasik, berdosa dan pencemooh melakukan yang sebaliknya.
Kata :
Ungodly yang berarti orang fasik (moral yang salah atau orang yang tidak bermoral dalam tindakan atau perbuatan)
Sinners  yan artinya orang berdosa (kriminal atau pelanggar hukum)
Scornful artinya penuh kebencian (orang yang penuh kebencian yang senang mengatakan hal-hal yang tidak benar, atau mulut yang sering menyakitkan hati orang lain, mencaci maki dan sebagainya)


Ayat 2. tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Yang kedua, yang membuat seseorang bahagia/happiness adalah orang yang suka merenungkan Firman Tuhan dan yang suka melakukan Firman Tuhan. Kata kesukaan berarti kesenangan artinya sesuatu  yang disenangi pasti dilakukan sesering mungkin, setiap saat tanpa bosan, sedangkan kata merenungkan bukan hanya berarti membaca firman Tuhan begitu saja, tetapi lebih dalam lagi yaitu menghayati, menghidupi friman  yang dibaca itu dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang membuat seseorang bahagia. Makanya Tuhan Yesus berkata ”yang berbahagia ialah mereka yang memelihara firman dalam hatinya”. Jadi menurut pemazmur yang berbahagia adalah orang yang suka akan firman Tuhan dan yang hidup benar sesuai dengan Firman Tuhan. Harta benar, uang ataupun jabatan dan lain sebagainya tidak bisa menjamin hidup seseorang bahagia. Yang menjamin hidup kita bahagia adalah Firman Tuhan.

Ayat 3. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada
musimnya dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Pemazmur membandingkan atau menggambarkan kehidupan orang benar adalah seperti pohon yang tumbuh subur dipinggir sungai yang selalu mendapatkan air atau nutrisi untuk pertumbuhannya, sehingga pohon itu bisa berbuah-buah dengan baik. Artinya kehidupan orang percaya bisa bertumbuh dengan benar, bila ia berada di tempat yang benar, dalam artian ia tidak hidup menurut nasihat orang fasik, tidak berjalan dijalan orang berdosa dan tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Bila kita hidup diantara mereka maka kita tidak akan bertumbuh dengan benar dalam rohani. Sebaliknya hidup rohani kita akan kerdil dan lama-lamaan akan layu dan akhirnya mati tidak dapat menghasilkan apa-apa. Sebaliknya lagi bila kita berada di tempat yang benar, senantiasa mendapatkan makanan rohani yang benar, seperti pohon senantiasa menyerap air yang bersih dari sungai, artinya hati kita pikiran kita, jiwa kita harus selalu diisi /dipenuhi dengan Firman Tuhan yang adalah makan rohani dan air hidup bagi rohani kita, sehingga kita senantiasa bertumbuh dengan subur, menghasilkan buah-buah. Artinya melakukan perbuatan-perbuatan yang benar sehingga apa saja yang kita lakukan berhasil dan beruntung (band Yosua 1:8)

Ayat 4. Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Ayat 5. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
Pemazmur menggambarkan lagi kehidupan orang fasik, seperti sekam. Kata chaff atau sekam artinya sesuatu yang tidak berisi atau ringan, tiada berguna, akan ditiup angin kemana-mana tiada pengharapan atau tiada berguna. Seperti itulah orang fasik dan orang berdosa, ketika masa penampian maka mereka tidak  akan tahan, mereka akan terpisah dari orang yang berisi Firman Tuhan. Orang fasik akan dipisahkan dari orang benar.orang fasik tiada artinya dihadapan Tuhan, masanya bagi orang fasik adalah kebinasaan. Sedangkan bagi orang benar adalah kehidupan kekal penuh kebahagiaan.
Ayat 6. Sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Pasal 1 dari kitab Mazmur ditutup dengan kalimat “Sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan”. Tuhan Maha Tahu, mana yang benar dan salah. Manusia bisa salah menentukan hukuman, karena hokum bisa dibeli atau diputar balikan.yang benar bisa saja disalahkan sementara yang salah bisa saja dibenarkan. Tetapi dimata Tuhan yang benar akan tetap benar yang salah tetaplah salah dan pasti masing-masing mendapatkan upah atau ganjaran yang sesuai. Upah atau ganjaran orang benar adalah hidup bahagia, kekal dalam Kerajaan Sorga, sementara upah atau ganjaran orang fasik, orang berdosa, orang pencemooh adalah kebinasaan dalam neraka.
Jadi jawaban pertanyaan di atas tadi adalah:
1.      Orang benar adalah orang yang berani berkata tidak kepada dosa, tidak menerima nasihat orang fasik tidak berjalan dijalan hidup orang berdosa, tidak bergaul dengan pencemooh. Dan sebaliknya suka akan Firman Tuhan, senang menerima nesihat Firman Tuhan suka duduk merenungkan FIrman Tuhan, suka berjalan melakukan Firman Tuhan, hidup sesuai dengan Firman Tuhan.
2.      Orang fasik, berdosa dan pencemooh adalah orang  yang hidup menurut keinginan dagingnya, orang yang hidup melanggar hukum-hukum Allah, orang  yang senantiasa berpikir, berkat dan berbuat menyimpang dari Firman Allah.
3.      Akhir hidup orang benar adalah kebahagiaan kekal dalam sorga, sebaliknya akhir hidup orang fasik, orang berdosa, orang pencemooh adalah penderitaan dalam kebinasaan di neraka.

C.       KESIMPULAN
Dari penafsiran di atas dapat ditari kesimpulan bahwa: jalan hidup orang benar dan orang fasik itu bertolak belakang. Orang benar senantiasa berpikir, berkata dan berbuat yang benar sesuai dengan Firman Tuhan. Sebaliknya orang fasik berpikir, berkata dan berbuat yang tidak benar, yang menyimpang dari Firman Tuhan. Orang benar sempurna dalam berbuat benar, artinya dalam keadaan duduk, berdiri, berjalandan dalam keadaan apapun senantiasa dan selalu berada di tempat yang benar melakukan yang benar. Sementara orang fasik, berdosa, dan pencemooh sempurna dalam kefasikan, sempurna dalam keberdosaan karena dimana mereka berada dalam keadaan berbaring, duduk, berdiri atau berjalan, kemanapun dan di manapun senantiasa melakukan yang tidak benar.

D.       APLIKASI
Pilihan ada ditangan kita sekarang, mau pilih dan melalui jalan hidup orang benar atau jalan hidup orang fasik/berdosa?? Ingat pilihan kita menentukan akhir hidup kita nantinya. Tuhan tidak pernah memaksa kita berjalan di jalan-Nya. Tetapi Tuhan memberikan kebebasan kepada kita  untuk memilih. Hitam atau putih, tidak ada abu-abu, yang ada hanya warna  yang bermacam-macam. Tetapi dalam hal memilih hanya ada dua hidup sebagai orang benar atau hidup sebagai orang fasik? Ikut jalan dunia ini/jalan setan atau ikut jalan Tuhan. Perhatikan langkah hidup kita saat ini. Perhatikan hasil akhir dari persamaan di bawah ini:
ORANG BENAR           DOSA NO+FIRMAN TUHAN YES= BAHAGIA (SORGA)
ORANG FASIK             DOSA YESS+ FIRMAN TUHAN NO = MENDERITA (NERAKA)