Welcome to my Blog Aliyono Dicaprio

Minggu, 28 November 2010

GOD OF CENTER


Christian Education of Dept. Christian University of Indoensia
Makna Pendidikan Kristiani Ditengah Tantangan Global
            Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menghadapi tantangan yang berdimensi ganda. Karena kalau Negara-negara Eropa sejak abad ke-17 sejak Renaisance terus maju menjadi Negara industry didukung dengan peradaban modern (Science and Technology), penghuni Nusantara nasibnya terbalik.
            Jadi kalau di Eropa abad ke-17 adalah kebangkitan rasionalisme dan Negara kebangsaan, Indonesia pada periode yang sama mengalami masa suram, dan pada permulaan abad ke-20 sepenuhnya dikuasai kaum penjajah. Dan baru mulai permulaan abad ke-20 melalui kebijakan yang terkenal Politik Etis, masyarakat Indonesia terutama elitnya mulai berkenalan dengan peradaban modern melalui sekolah-sekolah Eropa yang dibuka untuk elit pribumi. Kebijakan ini tanpa direncanakan oleh pemerintah penjajah telah melahirkan kaum terpelajar yang memimpin pergerakan nasional untuk mencapai kemerdekaan.    
            Dengan bermodalkan sumber daya manusia Indonesia seperti inilah nampaknya para pendiri Republik meletakkan misi “mencerdaskan kehidupan bangsa” dan “memajukan kebudayaan nasional Indonesia” melalui diselenggarakannya “Satu Sistem Pengajaran Nasional” sebagai wahana strategic untuk membangun Negara Bangsa Indonesia. Jadi tantangan utama bagi bangsa Indonesia sesuai dengan amanat UUD 1945 adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Hampir enam puluh lima tahun setelah merdeka, “apakah ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ masih merupakan tantangan?”

Selasa, 16 November 2010

Pembimbing dan Pengetahuan PL I ( Kitab I dan II Tawarikh )

Kitab 1 Dan 2 Tawarikh

Penulis                         : Ezra
Tema                                    : Allah setia kepada janji-Nya

Tanggal Penulisan                  : 450-420 SM


Latar Belakang


Kitab 1 Tawarikh merupakan bagian dari kitab Perjanjian Lama atau Tanakh. Dalam bahasa Ibrani; kitab ini disebut: divre hayyamim, “sejarah hari-hari”. Dalam septuaginta yang menggunakan bahasa Yunani, kitab ini disebut paraleipomena, yang berarti “apa-apa yang ditambahkan” (suplemen).
Penyerbuan dan pembinasaan Yerusalem oleh Raja Nebukadnezar (605-586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian; oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan Bait Suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. 1 dan 2 Tawarikh ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini. Kedua kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, semua ditulis untuk orang Yahudi  yang kembali ke Palestina dari pembuangan. Kitab-kitab ini sangat mirip satu dengan lainnya dalam gaya, bahasa, sudut pandang, dan maksud. Para sarjana pada umumnya beranggapan bahwa semua kitab ini adalah hasil karya satu orang penulis atau penyusun, yang menurut Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, adalah Ezra, imam dan ahli Taurat. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali  dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya"dikuatkan. 
Tujuan
Tawarikh ditulis untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok;
(1) Pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;
(2)
 Pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka   yang    

     terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan  kepada raja duniawi; dan
(3) Pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari  keturunan Daud   untuk duduk di atas takhta selama-lamanya        (1Taw 17:14).
(4) Untuk menunjukkan bahwa sekalipun kerajaan Israel dan Yehuda ditimpa kemalangan, namun Allah
     masih memegang janji-Nya kepada bangsa itu, dan melaksanakan rencana-Nya untuk umat-Nya melalui
     orang-orang yang tinggal di Yudea.
Survai
Sekalipun asal-usul dan sudut pandangan 1 dan 2 Tawarikh itu bersifat pasca-pembuangan, kitab ini berisi pandangan sekilas sejarah PL dari Adam hingga ketetapan Koresy (sekitar 538 SM), ketika orang Yahudi diizinkan kembali ke negara mereka dari tempat pembuangan di Babel dan  Persia. 1 Tawarikh disusun sekitar dua pokok pembahasan: sejarah keturunan Israel (pasal 1-9;
1Taw 1:1--9:44) dan masa pemerintahan Raja Daud (pasal 10-29; 1Taw 10:1--29:30).

Kamis, 04 November 2010

pelajaran berharga dari sebuah bencana ( Gunung Merapi Meletus dan stunami )

Tanggal 26 Oktober 2010 yang lalu terjadi bencana yang beruntun menerjang Indonesia. bencana gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Gunung Merapi meletus di daerah Jawa Tengah. Kedua peristiwa ini menelan korban jiwa yang tidak sedikit. Ratusan jiwa melayang, ratusan lainnya mengalami luka-luka, dan ribuan orang terpaksa harus tinggal di tenda-tenda pengungsian. Kondisi yang dialami bangsa kita memang sangat memprihatinkan. karena peristiwa yang melanda negara kita bertubi-tubi. sebelumnya banjir bandang melanda Wasior, daerah Papua yang juga menelan korban jiwa tidak sedikit. Apa sebenarnya maksud Tuhan dibalik semuanya itu????
Hagai 2:7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
Mazmur 18-7 Lalu goyang  dan goncanglah bumi, dan dasar-dasar gunung gemetar dan goyang, oleh karena menyala-nyala murka-Nya. 
apa yang dialami oleh bangsa kita saat ini bukan kebetulan, tetapi semuanya sudah dinyatakan didalam Alkitab. Bahwa pada hari-hari terakhir akan terjadi kesusahan dan kesukaran besar, 
2 Tim 3:1-5 Ingatlah ini: Pada hari-hari terakhir akan ada banyak kesusahan.Manusia akan mementingkan dirinya sendiri, bersifat mata duitan, sombong dan suka membual. Mereka suka menghina orang, memberontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih, dan membenci hal-hal rohani.Mereka tidak mengasihi sesama, tidak suka memberi ampun, mereka suka memburuk-burukkan nama orang lain, suka memakai kekerasan, mereka kejam, dan tidak menyukai kebaikan.Mereka suka mengkhianat, angkuh dan tidak berpikir panjang. Mereka lebih suka pada kesenangan dunia daripada menuruti Allah.Meskipun secara lahir, mereka taat menjalankan kewajiban agama, namun menolak inti dari agama itu sendiri. Jauhilah orang-orang yang seperti itu.

Bencana datang silih berganti, dan bahwa kejahatan manusia semakin merajalela. Oleh karena itu, bencana datang melanda bangsa ini, oleh karena begitu banyak kejahatan dan dosa yang telah dilakukan bangsa ini. Lewat peristiwa yang menimpa bangsa kita Tuhan memperingatkan agar kita umat-Nya berbalik dan bertobat kembali kepada-Nya.