Christian Education of Dept. Christian University of Indoensia
Makna Pendidikan Kristiani Ditengah Tantangan Global
Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menghadapi tantangan yang berdimensi ganda. Karena kalau Negara-negara Eropa sejak abad ke-17 sejak Renaisance terus maju menjadi Negara industry didukung dengan peradaban modern (Science and Technology), penghuni Nusantara nasibnya terbalik.
Jadi kalau di Eropa abad ke-17 adalah kebangkitan rasionalisme dan Negara kebangsaan, Indonesia pada periode yang sama mengalami masa suram, dan pada permulaan abad ke-20 sepenuhnya dikuasai kaum penjajah. Dan baru mulai permulaan abad ke-20 melalui kebijakan yang terkenal Politik Etis, masyarakat Indonesia terutama elitnya mulai berkenalan dengan peradaban modern melalui sekolah-sekolah Eropa yang dibuka untuk elit pribumi. Kebijakan ini tanpa direncanakan oleh pemerintah penjajah telah melahirkan kaum terpelajar yang memimpin pergerakan nasional untuk mencapai kemerdekaan.
Dengan bermodalkan sumber daya manusia Indonesia seperti inilah nampaknya para pendiri Republik meletakkan misi “mencerdaskan kehidupan bangsa” dan “memajukan kebudayaan nasional Indonesia” melalui diselenggarakannya “Satu Sistem Pengajaran Nasional” sebagai wahana strategic untuk membangun Negara Bangsa Indonesia. Jadi tantangan utama bagi bangsa Indonesia sesuai dengan amanat UUD 1945 adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Hampir enam puluh lima tahun setelah merdeka, “apakah ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ masih merupakan tantangan?”
TANTANGAN YANG DIHADAPI BANGSA INDONESIA DI ABAD KE-21
Tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia pada permulaan kemerdekaan, pertengahan abad ke-20, adalah multidimensi. Yaitu meliputi semua dimensi kehidupan Negara bangsa modern baik politik, ekonomi, dan IPTEK. Dalam dimensi politik hampir semua prinsip dan kaidah penyelenggaraan Negara yang tertuang dalam UUD 1945,
Walaupun berbagai inovasi pendidikan telah dilancarkan, termasuk pendidikan jarak jauh, pengaruh pendidikan terhadap pembangunan bangsa belum dirasakan. Tingginya pengangguran, rendahnya produktifitas kerja, rendahnya etos kerja, rendahnya disiplin nasional, dan belum cerdasnya kehidupan bangsa, seperti kalau musim hujan terjadi banjir dan tanah longsor, kalau musim kemarau kehilangan air bersih dan sukar bertanam, kalau ada penyakit menular sukar mengatasi seperti demam berdarah
Terjadi gempa rumah-rumah dan bangunan hancur berantakan, tsunami, gunung meletus, rendahnya kebanggaan berbangsa dan bernegara, belum mantapnya budaya demokrasi dan rentannya infrastruktur pembangunan ekonomi (infrastruktur fisik, infrastruktur teknologi, dan infrastruktur sumber daya manusia) , tingginya tingkat kriminalitas, free sex, dsb. Dalam pandangan penulis adalah tantangan mulitdimensi yang dihadapi Negara Bangsa Indonesia dewasa ini.
PARADIGMA BARU PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
- God of center
- Persekolahan/schooling
- Penanaman keterampilan (skill)
- Right curriculum
- Teacher/guru
- Teacher centered
- Pola satu arah/pasif
- Pola instruksi
“GOD OF CENTER”
Original Christiani Education In School
Dalam mata pelajaran apapun harus berpusat kepada Allah sebagai sumber hikmat dan ilmu pengetahun. Mata pelajaran Agama, PKN, IPA, IPS, Matematika, Bahasa, Kesenian dan Keterampilan, Komputer, Penjas, dll. Contoh mata pelajaran IPA. Anak bisa diajak ke kebun untuk mengamati tanaman. Jelaskan kepada anak yang pertama bahwa Tuhan Allah yang menciptakan semua tumbuhan, kemudian mulailah menjelaskan tentang bagian-bagian dari tanaman ( akar, batang, daun dll=IPA, jelaskan manfaat tanaman bagi kesehatan=penjas, jelaskan manfaat tanaman untuk hiasan=kesenian, jelaskan manfaat tanaman untuk mencegah terjadinya global warming=social dst
MODEL PENDIDIKAN KRISTEN
Berdasar pada kebenaran Firman Tuhan, berpusat pada Allah/Kristus, berwawasan Kristiani yang holistik
Visi dan misinya sebagai kawan sekerja Allah, memulihkan, mengembangkan dan memberdayakan manusia seutuhnya memaksimalkan potensi karunia Tuhan, untuk menjadi saluran berkat dan memuliakan Tuhan. Sistem pembelajarannya terintegrasi secara utuh, mengembangkan bakat karunia Tuhan semaksimalnya. Mengusahakan pendidikan berkualitas semaksimalnya untuk ilmu setingginya, iman yang kokoh dan karakter Ilahi, agar manusia dipulihkan, dikembangkan sebaiknya
Ketiga pillar pendidik bermitra secara harmonis, keluarga, gereja, dan lembaga pendidikan
Memperhatikan kemajemukan peserta didik dan membuka akses seluasnya,
ARAH PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KRISTIANI?
Model lama sudah ketinggalan, perlu model baru, holistik, integrated dan berkualitas setinggi mungkin ….”God of Center”
Peran gereja perlu dibangkitkan kembali agar arahnya terus bertahan “Kristiani”
Dikembangkan berbagai kerja sama, sinergi, untuk meningkatkan mutu dan akses.
Penyiapan tenaga kependidikan , tenaga pengelola ditingkatkan melalui kerjasama.
PERAN GEREJA
Secara historis, misionari, gereja telah berperan tinggi dalam memajukan pendidikan di Indonesia
Dipihak lain layanan pendidikan dan kesehatan,telah diberkati Tuhan menjadi saluran pemberitaan injil
Gereja harus menjadi, promotor, inspirator pendukung, pilar utama dan pengawal pendidikan holistik
Gereja harus terus mengobarkan suara kenabian di bidang pendidikan
Sumber :
Prof. Dr. H. Soedijarto, MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar