Welcome to my Blog Aliyono Dicaprio

Selasa, 16 November 2010

Pembimbing dan Pengetahuan PL I ( Kitab I dan II Tawarikh )

Kitab 1 Dan 2 Tawarikh

Penulis                         : Ezra
Tema                                    : Allah setia kepada janji-Nya

Tanggal Penulisan                  : 450-420 SM


Latar Belakang


Kitab 1 Tawarikh merupakan bagian dari kitab Perjanjian Lama atau Tanakh. Dalam bahasa Ibrani; kitab ini disebut: divre hayyamim, “sejarah hari-hari”. Dalam septuaginta yang menggunakan bahasa Yunani, kitab ini disebut paraleipomena, yang berarti “apa-apa yang ditambahkan” (suplemen).
Penyerbuan dan pembinasaan Yerusalem oleh Raja Nebukadnezar (605-586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian; oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan Bait Suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. 1 dan 2 Tawarikh ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini. Kedua kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, semua ditulis untuk orang Yahudi  yang kembali ke Palestina dari pembuangan. Kitab-kitab ini sangat mirip satu dengan lainnya dalam gaya, bahasa, sudut pandang, dan maksud. Para sarjana pada umumnya beranggapan bahwa semua kitab ini adalah hasil karya satu orang penulis atau penyusun, yang menurut Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, adalah Ezra, imam dan ahli Taurat. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali  dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya"dikuatkan. 
Tujuan
Tawarikh ditulis untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok;
(1) Pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;
(2)
 Pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka   yang    

     terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan  kepada raja duniawi; dan
(3) Pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari  keturunan Daud   untuk duduk di atas takhta selama-lamanya        (1Taw 17:14).
(4) Untuk menunjukkan bahwa sekalipun kerajaan Israel dan Yehuda ditimpa kemalangan, namun Allah
     masih memegang janji-Nya kepada bangsa itu, dan melaksanakan rencana-Nya untuk umat-Nya melalui
     orang-orang yang tinggal di Yudea.
Survai
Sekalipun asal-usul dan sudut pandangan 1 dan 2 Tawarikh itu bersifat pasca-pembuangan, kitab ini berisi pandangan sekilas sejarah PL dari Adam hingga ketetapan Koresy (sekitar 538 SM), ketika orang Yahudi diizinkan kembali ke negara mereka dari tempat pembuangan di Babel dan  Persia. 1 Tawarikh disusun sekitar dua pokok pembahasan: sejarah keturunan Israel (pasal 1-9;
1Taw 1:1--9:44) dan masa pemerintahan Raja Daud (pasal 10-29; 1Taw 10:1--29:30).
(1) Pasal 1-9 (1Taw 1:1--9:44) menelusuri sejarah penebusan Israel yang unik dari Adam hingga Abraham sampai Daud dan pembuangan di Babel.Suku Yehuda ditempatkan pertama di antara kedua belas anak Yakub    karena rumah Daud, bait suci, dan Mesias semuanya berasal dari Yehuda.    Daftar-daftar keturunan mengungkapkan bagaimana Allah memilih dan    memelihara suatu kaum sisa untuk diri-Nya sejak awal sejarah manusia    hingga awal zaman pasca-pembuangan. Perspektif keimaman kitab ini    jelas karena keluarga imam dan suku Lewi memperoleh perhatian khusus.

(2) Pasal 10-29 (1Taw 10:1--29:30) menceritakan masa pemerintahan Daud. Para pahlawan Daud (pasal 11-12; 1Taw 11:1--12:40) dan kemenangan-kemenangannya yang luar biasa (pasal 14, 18-20; 1Taw 14:1-17;    1Taw 18:1--20:8) dipuji. Juga, suku Lewi, para imam, dan pemusik   pada masa pemerintahannya disoroti (pasal 23-26; 1Taw 23:1--26:32). Penulis menekankan bagaimana Daud membawa kembali tabut perjanjian dan penetapan Yerusalem sebagai pusat ibadah Israel (pasal 13-16, 22, 28-29; 1Taw 13:1--16:43; 1Taw 22:1 19; 1Taw 28:1--29:30).
1 Tawarikh berbeda dengan 2 Samuel karena tidak menyebut dosa-dosa Daud yaitu perzinaan dan pembunuhan serta akibat-akibat tragis yangmengikutinya. Sebagai gantinya, 1 Tawarikh menyisipkan apa yang tidakdisajikan 2 Samuel:  persiapan Daud yang rajin dan teliti untuk pembangunan bait suci dan penetapan penyembahan Tuhan Allah. Di bawahpimpinan Roh Kudus, hal-hal yang tak dicantumkan dan yang ditambahkandalam kitab ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan umat Allah dalam masyarakat pasca-pembuangan.

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai 1 Tawarikh.

(1) Kitab ini kurang lebih mencakup kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2
    Samuel.
(2) Silsilah-silsilahnya (pasal 1-9;
1Taw 1:1--9:44) menjadi daftar    terpanjang dan paling   lengkap dalam Alkitab. Karena dalam susunan    asli Ibrani kitab-kitab PL, 1 dan 2 Tawarikh    terletak paling akhir.  Letaknya daftar keturunan ini tepat untuk memberikan inspirasi dan   isi kepada silsilah Mesias pada permulaan PB.
(3)Kitab ini dengan jelas menguraikan kebangunan rohani dan pembaharuan  yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua bentuk penyembahan  ketika Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (pasal 15-16; 1Taw 15:1--16:43).
(4)Kitab ini menekankan perjanjian Allah dengan Daud (pasal 17; 1Taw 17:1-27) sebagai pusat            pengharapan Israel akan Mesias yang dijanjikan.
 (5)Pilihan atas peristiwa sejarahnya mencerminkan perspektif keimaman dari   sang penulis yang diilhamkan mengenai penetapan kembali bait suci, hukum    Taurat, dan keimaman dalam masyarakat Yerusalem pasca-pembuangan.

Hubungan Kitab Tawarikh Dengan Kristus

Daftar keturunan dari Adam hingga pembuangan Babel, termasuk raja-rajaketurunan Daud dan keturunan mereka (pasal 3-4;
1Taw 3:1--4:43),memberikan data yang diperlukan bagi silsilah PB dari Yesus Mesiasdalam Matius (Mat 1:1-17) dan Yesus, Anak Allah dalam Lukas (Luk 3:23-28).  Gambaran mengenai Daud dalam 1 Tawarikh, duduk ditakhta Tuhan dan memerintah kerajaannya (1Taw 17:14), melambangkan kedatangan Mesias, "Anak Daud", Yesus Kristus.

Kitab Tawarikh ditulis untuk
memberikan semangat dan nasihat kepada mereka yang telah kembali ke Yerusalem agar iman
mereka tetap hidup. Meskipun hidup dalam kesukaran, mereka tetap memiliki harapan akan masa depan. Ini merupakan peringatan yang memberi kesegaran bahwa Tuhan tetap setia dan Dia tidak akan melupakan janji-Nya kepada Daud dan bangsanya. Kitab 1 Tawarikh memberikan penghiburan kuat untuk memotivasi umat Tuhan supaya tetap berpegang teguh pada hukum Musa agar tragedi masa lalu tidak terulang lagi. 
Isi dari kitab 1 dan 2 Tawarikh sebenarnya telah diliput dalam kitab Raja-raja dan kitab-kitab lain di Perjanjian Lama. Sekalipun mirip bukan berarti mereka sama; sama halnya dengan empat Injil yang mengungkapkan tentang kehidupan pribadi Yesus. Isi Kitab Raja-raja dan Tawarikh mirip akan tetapi mereka mengulas dua perspektif sejarah yang berbeda. Jika kitab Raja-raja ditujukan bagi mereka yang tertawan, kitab Tawarikh diperuntukkan bagi mereka yang telah melalui pembuangan. Kitab Tawarikh juga memiliki perspektif politik dan keagamaan berbeda dengan kitab Raja-raja. Kitab Raja-raja menguraikan dua kerajaan (Israel dan Yehuda) sementara kitab Tawarikh hanya fokus pada Yehuda; Kitab Raja-raja menyajikan pandangan profetik sedangkan kitab Tawarikh menguraikan dari sudut keimaman.
 Pada garis besarnya kitab 1 dan 2 Tawarikh dibagi menjadi empat bagian utama. Bagian pertama Kitab 1 Tawarikh menceritakan genealogi/garis keturunan (pasal 1-9) mulai dari Adam sampai mereka kembali ke Yerusalem pada masa pengasingan; bagian kedua dari kitab 1 Tawarikh (pasal 10-29) menggambarkan semua peristiwa dan prestasi yang dicapai Daud semasa hidupnya. Kekuasaan raja Daud berfokus pada tiga aspek penting, yakni membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (pasal 13-17), eksploitasi militernya (pasal 18-20) dan persiapan pembangunan rumah Allah (pasal 21-27).
Kitab 2 Tawarikh bagian pertama menceritakan masa kekuasaan Salomo (pasal 1-9) dengan menitikberatkan pencatatan pada pembangunan rumah Allah (pasal 2-7), kekayaan dan hikmat raja Salomo yang luar biasa (pasal 8-9) dan juga kejatuhan Salomo. Bagian kedua kitab 2 Tawarikh menelusuri pemerintahan 20 raja-raja Yehuda sampai pada penawanan oleh Babel (pasal 10-36).
 Bila kitab 1 dan 2 Raja-raja menonjolkan fakta tanggung jawab manusia bahwa dosa membawa kekalahan; kitab Tawarikh menekankan kuatnya pelepasan dosa oleh Tuhan. Dorongan dan nasihat tentang pembebasan itu masih bergema sampai hari ini dan kitab Tawarikh dengan antusias menceritakan bagaimana Tuhan setia akan perkataan-Nya dan menepati janji terhadap umat-Nya. 
Gambar bayang Kristus dalam kitab 1 Tawarikh sama seperti yang terdapat di kitab 1 Raja-raja. Dalam 1 Tawarikh 21 dijelaskan bahwa akibat dosa, hukuman kematian melanda Israel. Kemudian Daud membeli tempat pengirikan dari Ornan untuk menghentikan tulah dengan mendirikan mezbah bagi Tuhan. Di Perjanjian Baru Yesus Kristus telah ‘membeli’ kita, bait Allah rohani, dan membebaskan kita dari hukuman kematian melalui pengorbanan-Nya.
Tokoh-Tokoh Yang Terkenal/Menonjol Dari Kitab Tawarikh
a.         Daud.
Daud ialah cicit dari Rut dan Boas. Ia adalah anak bungsu dari 8 orang bersaudara ( 1 Sam 17:12 ). Saudara-saudaranya ialah Eliab(Elihu), Abinadab, Syama( Simea ), Netaneel, Radai, Ozem, Seruya, dan Daud sendiri. Daud adalah seorang gembala. Dalam pekerjaannya sebagai seorang gembala ia dibentuk menjadi pribadi yang pemberani dan bertanggung jawab. Hal itu terbukti ketika ia menghadapi panglima orang Filistin yaitu Goliat. ( 1 Sam 17:34-35 ). Daud adalah raja Israel ke-2 setelah Saul. Saul digantikan Daud melalui suatu proses yang panjang, penyebab utamanya adalah karena ketidaktaan Saul akan perintah Tuhan. Sehingga Tuhan tidak berkenan lagi kepadanya. Ketika itulah Tuhan memilih Daud melalui Samuel hamba-Nya. Pada usia 30 tahun Daud memerintah di Hebron selama 7 tahun lebih. Selama 2 tahun pertama pemerintahannya terjadi perang antara pendukung Saul yang setia dengan para pendukung Daud. Namun Tuhan sudah memilih Daud menjadi raja Israel mengantikan Saul, sehingga Saul dan para pendukungnya tidak mampu untuk melawan Daud yang Tuhan sertai. Daud diurapi menjadi raja atas ke-12 suku Israel di Hebron, dan dari sana ibu kotanya pindah ke Yerusalem ( 2 Sam 3-5).
Di Yerusalem Daud memerintah selama 33 tahun, dan inilah masa kejayaan kerajaan Israel. Sebab Tuhan menyertai Daud, sehingga Daud mampu mengalahkan semua musuh-musuhnya. Namun dalam masa kejayaan tersebut Daud jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba, tetapi kemudian ia sadar setelah ditegur oelh nabi Natan. Watak dan kepribadiannya yang tanggap dan pintar dalam bertindak, penyair yang ulung, lawan aygn murah hati, penegak keadilan yang kokoh, inilah yang patut kita teladani.
b.        Salomo
Salaomo adalah raja Israel yang ke-3 menggantikan Daud ayahnya yang sudah meninggal. Ia menjadi raja Israel kurang lebih tahun 971-931 sM. Salomo adalah anak Daud dari istrinya Batsyeba ( 2 Sam 12:24). Nabi Natan menyebutnya Yedija artinya kekasih Yahweh, yedid=kekasih, ya=Yahweh. Salomo bisa juga berarti syélomoh, damai sejahtera. Karena salama ia menjadi raja Israel ada damai di negeri. Perjalanannya naik tahta yang tidaklah mulus, karena perlawanan dari pihak Absalom dilancarkan oleh anak Daud yang tertua dari yagn masih hidup, yaitu Adonia ( 2 Sam 3:4). Namun akhirnya Salomo menang. Salomom terkenal karena hikmatnya yang berhasil membawa kerajaan Israel kedalam kejayaan dan kedamaian.
c.     Yosafat ( ± 850 sM )
Yosafat dalam bahasa Ibrani Ýhosypat artinya sudah menghakimi. Yosafat adalah
1.    Seorang pegawai Negara pada zaman Daud dan Salomo ( 2 Sam 8:16, 20:24), 1 Taw   
18:15.
2.    Seorang dari 12 kepala daerah Israel pada pemerintahan Salomo ( 1 Raja 4:17)
3.    Anak dan pengganti Asa, raja ke-4 kerajaan Yehuda ( ± 873-849 sM). Ia memperkuat Yehuda menentang agresi dengan membenahi beberapa kota di utara lalu menempatkan pasukan di sana ( 2 Taw 17:2, 12-19) ia mendobrak kebiasaan lama dengan membentuk perjanjian setara dengan Ahab raja Israel dengan putra Yosafat Yoram ( 2 Taw 18;1, 21:6)
Yosafat terkenal kerena ketaatannya kepada Yahweh/Allah ( 2 Taw 20:32 ) ia menghapus banyak ibadah kafir
4. Bapak Yehu, raja ke-10 Israel[1]
d. Uzia, bahasa Ibraninya ´Uzziyya artinya Yahweh kekuatanku. Uzia adalah raja Yehuda selama 52 tahun ia memerintah Yehuda. Pada usia 16 tahun ia menggantikan ayahnya Amazia. 2 Taw 26:1-3,5. Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan,seperti ayahnya. Ia mencari Allah dan berhasil dalam segala usahannya. Uzia adalah seorang Lewi keturunan Kehat ( 1 Taw 6:24 ). Ia juga adalah seorang imam dianttara orang-orang yang disebut memperistri perempuan asing ( Ezra 10:21 ).[2]
e. Hizkia, dalam bahasa Ibrani khizqiya/khizyahu artinya Yahweh kekuatanku. Ia adalah salah satu raja Yehuda yang takut akan Allah. Ia terkenal karean kesalehannya dan karena aktivitas politiknya yang mantap. Ia mulai pemerintahannya tahun 718 sM/716 sM sesudah Samaria dikalahkan Asyur. ( 2 Taw 29
f. Yosia ( Yo´syiyyahu/Yo´syiyya artinya Yahweh menopang. Yosia adalah seorang raja Yehuda yang memerintah ± 639-609 sM, anak Amon, cucu Manasye. Ia menjadi raja pada usia 8 tahun. Puncak reformasi yang dilakukannya setelah ditemukan kitab Taurat oleh Hilkia, imam besar di Bait Suci ( 2 Taw 34:14-15) pada tahun ke-18 pemerintahannya.

 Garis besar kitab 1 dan 2 Tawarikh:
 Kitab 1 Tawarikh
I.       Genealogi /silsilah umat Allah 1:1 – 9:44
1:1 – 2:2       Keturunan dan anak-anak Yakub
2:3 – 3:24     Keturunan Yehuda dan Daud
4:1 – 8:40     Keturunan 12 suku Israel
9:1 – 34        Keturunan suku yang lain
9:35 – 44      Keturunan Raja Saul dari suku Benyamin
II.     Kekuasaan raja Daud 10:1 – 29:30
10:1 – 12:40  Pengukuhan Daud sebagai raja
13:1 – 17:27  Penerimaan Tabut Perjanjian oleh Daud
18:1 – 20:8    Kemajuan kemiliteran Daud
21:1 – 27:34  Persiapan Daud dalam pembangunan bait suci
28:1 – 29:30  Pesan-pesan terakhir Daud

Kitab 2 Tawarikh:
I.       Kekuasaan raja Salomo 1:1 – 9:31
1:1 – 17        Penobatan Salomo sebagai raja
2:1 – 7:22     Tujuan pembangunan bait suci
8:1 – 9:31     Kekayaan Salomo
II.     Kekuasaan raja-raja Yehuda 10:1 – 36:16
III.    Penawanan Yehuda dan kembali ke Yerusalem 36:17-23

Pelajaran Rohani dari Kitab Tawarikh Dalam Hubungannya Dengan Diri Kita ( Kesimpulan )
1.  Kelalaian/penyelewengan secara jasmani dan rohani.
2. Respon terhadap Allah, Firman-Nya adalah hal yang menentukan dalam hidup               manusia  baik secara   pribadi, keluarga, gereja maupun Negara.
3.  Kebaikan dan keselamatan satu Negara/bangsa terletak dalam hubungannya dengan Allah, bila Tuhan  tidak dimuliakan dalam bangsa maka akan terjadi kehancuran.
4.  Kemenangan dan keberhasilan adalah bukan karena usaha manusia, tetapi karena campur tangan Tuhan.
     mengajarkan kita untuk mengingatkan dan memegang perjanjian dengan Allah. II Tawarikh 15:2” Tuhan    beserta dengan kamu bila kamu beserta dengan DIa, bila kamu mencarinya Ia berkenan ditemui olehmu.  
     Perjanjian Allah dengan umat-Nya, Allah akan memberkati kita kalau kita taat kepada-Nya.

 sumber  

Ensiklopedi Alkitab Masa KIni, YKBK, jilid II
Kamus Alkiatab
Pembimbing dan pengetahuan PL I





[1] Ensiklopedi Alkitab Masa KIni, YKBK, jilid II
[2] Ensiklopedi Alkitab Masa KIni, YKBK, jilid II hal 535-536

Tidak ada komentar: