A.PENDAHULUAN
Surat Filipi
Surat Filipi merupakan surat yang ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat di Filipi . Filipi adalah sebuah kota kecil yang dahulu bernama Krenides. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “Krene” yang berarti mata air atau sumur, kata tersebut dipakai untuk menunjuk kepada berbagai mata air yang ada disekitar daerah itu. Kota ini terletak di pedalaman Yunani, pada Via Eqnatia, jalan menghubungkan bagian Timur dan bagian Barat dan daerah Romawi. Antara tahun 360-356 SM, kota ini ditaklukan oleh raja Makedonia Filipus II, lalu diberi nama Filipi kota ini didiami oleh budak-budak Veteran ,warga pribumi dan memimpin kota. Sedikit sekali kita menjumpai orang Yahudi di kota ini hal ini terlihat dari tempat ibadah Yahudi yang pernah di junpai Paulus disana (kis 16:13); yang ada hanyalah rumah sembayang diluar kota Filipi penduduk kota Filipi hidup dengan penyembahan berhala, mareka menyembah berbagai dewa-dewi Romawi ,antara lain Yopiter, Merkorius, Mars, Yuno dan Minerva.
Filipi adalah kota pertama yang Paulus singgahi di Eropa, ketika ia bermimpi mendengar seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolong mereka. Ketika Paulus dan teman-temannya menyeberang dan tiba di pelabuhan Neapolis mereka langsung ke Filipi memberitakan Injil. Fil 4:15 baru pada tahun 49/50 SM. Jamaat disitu terdiri dari orang-orang Kristen non Yahudi seperti Eoudia, Sintikhe, Clement dan Epafroditus
Penulisan Waktu Dan Tempat Penulisan
Berdasarkan Filipi 1: 7,13,17. Paulus yang menulis surat ini, ketika ia ada dalam penjara. Oleh karena itu surat Filipi dikelompokkan sebagai surat- surat dari penjara bersama surat Efesus, Kolose, dan Filemon. Surat ini ditulis sekitar tahun 60 M.Surat ini ditulis di Roma ,kerena kita ketahui Filipi terletak di jalan Via Eqnatia yang menghubungkan Filipi dan Roma .
Kesatuan Surat
Ada berbagai macam pendapat yang membahas surat Filipi. Ada yang berpendapat bahwa surat Filipi terbagi atas dua surat. Surat yang pertama adalah : Filipi 3:1b-4:4:20 surat pertama ini ditulis untuk menyampaikan ucapan Terima kasih pada jemaat di Filipi atas pengiriman persembahan yang dibawah Epafrodiktus ketika ia sudah sembuh dan kembali ke Filipi.
Akan tetapi, kebanyakan ahli membagi surat Filipi atas tiga surat A yang mencakup Filipi 4 : 10- 20 (Ucapan Terima kasih ) ,surat B yang mencakup Filipi 1 : 1-3 :1a ;4 :4 -7 ,21 -23 (Nasehat –nasehat), dan surat C yang mencakup Filipi 3: 16 21; 4:1-3 ,8-9 Serangan terhadap penyesat. pembagian ini dilakukan dengan beberapa alasan , yaitu :
A. Ada suatu peralihan yang tiba –tiba antara bagian pertama (Fil 3 : 1) kepada suatu peringatan keras “terhadap pekerja-pekerja jahat” penghianat-penghianat palsu dalam bagian kedua (Fil 3 : 2), dan ada yang bersemangat dalam seluruh pasal 3,yang tidak disebutkan pada pasal-pasal sebelumnya.
B. Penggunaan kata “akhirnya” dalam Fil 3:1, mengatakan bahwa semestinya surat itu berakhir. Sedangkan serangan terhadap pekerja- pekerja jahat itu mengisyaratkan bahwa sesuatu yang baru sedang mulai.
C. Dalam Fil 4 :10- 20, Paulus menulis sesuatu “ Ucapan Terima kasih” yang cukup panjang atas semua pemberian yang dikirimkan orang Filipi melalui Epefrodiktus.
Kehidupan Jemaat Filipi
Jemaat Filipi relatif makmur, mereka suka membantu saudara-saudara seiman yang miskin Fil 4 : 15 , 16, 18. Anggota jemaat di Filipi berasal dari berbagai kalangan rata-rata mereka hidup sejahtera, seperti mereka yang berasal dari golongan menengah ke atas seperti Lydia seorang usahawan dan seluruh keluarganya yang telah menjadi Kristen (Kis 16: 14 – 15, 40).
Jemaat di Filipi memiliki satu organisasi khusus, yang terdiri dari “Episkopos” dan “Diakonos” Episkopoa adalah seorang penilik yang bertanggung jawab atas tata tertib dan kelakuan jemaat. Sedangkan Diakonos adalah pelayan meja dalam jemaat . Hubungan Paulus dengan jemaat Filipi cukup baik dan mesra (Fil 1: 8 ;2 :,12,17-18 ;4 : 1). Paulus memuji jemaat Filipi karena mampu memberikan teladan bagi jemaat lainnya (Fil. 1: 5 – 10) .
Tantangan yang Dihadapi Paulus di Filipi
Dalam memberitakan Injil pada jemaat di Filipi Paulus banyak menghadapi tantangan-tantangan dan hambatan. Hal itu di karenakan banyak orang –orang memberitakan Injil dengan motivasi yang tidak benar seperti yang terdapat didalam Fil. 1 : 15 , 17 dimana orang-orang diberitakan Kristus bukan karena kasih kepada Allah dan sesama,tetapi karena dengki, dan perselisihan dan juga untuk kepentingan sendiri., sehingga mereka tidak ikhlas dalam memberitakan Kristus. Orang-orang yang demikian walaupun mereka adalah orang Kristen,tetapi motivasi mereka tidak benar sehingga Paulus menyebut mereka dengan anjing-anjing”pekerja-pekerja jahat” dan “penghianat-pengianat palsu” yang berusaha mempengaruhi jemaat (Fil. 3 :2) para pengajar sesat itu dengan sombong menganggap diri mereka seakan-akan sempurna. Paulus menyebut , kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi. Filipi Fil.3;18,18.
Bersukacita ditengah penderitaan membuat kita makin dawasa dalam iman, tetap focus pada tujuan, sehingga melalui kita banyak jiwa dimenangkan.
BAB I
BERSUKACITA DITENGAH PENDERITAAN
Jemaat Filipi lahir ditengah penganiayaan karena iman mereka kepada Kristus, .Namun demikin Paulus mengajak mereka untuk bersukacita dalam keadaan apapun termasuk ditengah penderitaan yang mereka alami. Paulus bukan hanya mengajak mereka bersukacita tetapi memberikan teladan kepada mereka bahwa ia pun tetap bersukacita walaupun Paulus sendiri didalam penjara. Bersukacita berarti suasana hati atau batin kita yang senang, riang, gembira karena Roh Kudus ada di dalam hati kita . Sukacita merupakan salah satu buah Roh. Karena itu sukacita tidak tergantung situasi dan kondisi, sukacita tidak dipengaruhi dari luar diri manusia tetapi timbul dari hati yang penuh Roh Kudus,. Oleh karena itu sekalipun kita susah, sedih tertekan, kecewa menghadapi masalah tidak akan mempengaruhi sukacita, karena sukacita dari Tuhan bukan dari dunia ini.
BAB II
DEWASA DALAM IMAN
Didalam Filipi 1: 21- 30 disana ditegaskan bahwa hanya orang yang dewasa berada dalam iman yang berani mengatakan “karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” orang yang masih kanak-kanak rohani atau belum bertumbuh imannya pasti mengalami ketakutan jika menghadapi kematian ia akan merasa kuatir dan kehilangan sukacita, ketika ia menghadapi berbagai masalah. Sedangkan orang yang dewasa dalam iman tidak akan takut menghadapi apapun juga, sekalipun kematian ada didepan matanya, karena ia mengetahui bila ia mati ia bersama dengan Kristus,dan bila ia masih tetap hidup untuk Kristus dan ia terus menberitakan Injil kebenaran. Ps 1 : 27 “hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apa bila aku tidak datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh dalam satu Roh, dan sehati sejiwa bertujuan untuk iman yang timbul dari berita Injil”. Artinya, bila Tuhan masih memberikan kesempatan untuk hidup, maka hidup kita hendaknya sesuai dangan Firman Tuhan yang kita beritakan.
BAB III
TETAP FOKUS PADA TUJUAN
Setiap manusia mempunyai tujuan untuk hidup.Untuk mencapai tujuan kita perlu Firman Tuhan sebagai kompas hidup kita. Di tengah hidup kita terkadang banyak masalah yang kita temui yang membuat kita bimbang dan ragu. Dan terkadang masalah yang kita hadapi mengaburkan arah dan tujuan kita dan membuat kita kehilangan sukacita , dan terlintas di hati kita mau kembali kehidupan yang lama. Fil.3 : 12 – 16 mengingatkan kita bahwa kita harus fokus pada tujuan hidup kita untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan Sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
BAB IV
MEMENANGKAN BANYAK JIWA
Tuhan memanggil kita untuk menjadi alat-Nya untuk memenangkan jiwa-jiwa, oleh karena itu kita dipanggil dikuduskan, diperlengkapi dan disiapkan untuk suatu pekerjaan mulia yaitu mengabarkan berita sukacita, bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat untuk semua orang. Kita diutus kedalam dunia seperti domba ditengah-tengah serigala. karena itu kita mesti siap dengan segala macam masalah dan tantangan yang mengalami setiap langkah hidup kita, sekalipun kita banyak menghadapi masalah kita harus tetap bersukacita karena upahmu besar di Sorga.
Reflekxi dan Kesimpulan
Bisakah kita bersukacita di tengah penderitaan? Ataukah kita kehilangan sukacita di saat ada masalah menerpa hidup kita. Kitab Filipi mengingatkan kita bahwa kita harus senantiasa bersukacita dalam apapun. Fil. 4 : 4. karena sukacita adalah hati yang menguap dengan ucapan syukur, karena kita di penuhi Roh Kudus. Karena itu sukacita tidak tergantung dangan keadaan, sebaiknya kita tetap bersukacita maka hendaklah hidup kita selalu berpadanan dengan Injil
DAFTAR PUSTAKA
- ALKITAB
- Benyamin Hakh, Samuel (2010), PB. Sejarah, pengantar dan pokok-pokok Telogisnya, BMI, Bandung
- Tulinan, Ola, (1999), Introksi Perjanjian Baru, Depertemen Literatur YPP II, Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar